- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Diposting oleh
Iman Prabawa
pada tanggal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Halo teman-teman, kali ini saya mau sharing mengenai Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia atau yang dikenal juga dengan istilah UKBI. Kok saya membahas mengenai UKBI di blog pembelajaran bahasa Inggris saya ini? Saya di sini ingin memberikan gambaran saja kepada teman-teman, setelah kemarin saya sudah membuat artikel yang judulnya Kesalahan Yang Dibuat Para Native English Speakers, dan itu sebenarnya kesalahan-kesalahan itu juga terjadi kepada kita orang Indonesia asli dalam berbahasa Indonesia.
Buat kalian yang bahasa Inggrisnya masih pemula sekali dan kalian bingung harus belajar dari mana, saya membuat pelajaran bahasa Inggris dari dasar sekali dan bertahap. Kalian bisa KLIK DI SINI untuk menuju ke Pelajaran Bahasa Inggris Pemula dari saya.
Saya menulis artikel ini untuk menyemangati teman-teman dan jangan takut untuk salah di dalam belajar bahasa Inggris, karena toh kita di bahasa kita sendiri aja emang kita sudah benar? Yakin? Kalau memang merasa sudah pasti benar, coba deh ikutan UKBI, ikutan simulasinya saja dulu di webnya Kemdikbud, Simulasi UKBI.
Saya sudah mencoba dan ternyata hasilnya bisa kita lihat pada screenshot di bawah ini,
Tuh, kan saya ngga bisa mendapatkan nilai 100, cuma benar 15 dari 20 soal. Kalau dihitung berarti dalam skala 100 nilai saya itu hanya 75 saja. Padahal saya kan lancar berbahasa Indonesia, saya lahir juga di Indonesia dan dari kecil sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, terus kok kenapa itu ngga benar semua? Hayooo..
Kenapa saya jadi berpikir seperti ini? Ini terlintas di pikiran saya ketika saya bertemu dengan seorang mahasiswa di kampus saya, yang ternyata dia adalah orang Jepang. Dia dari kecil hingga SMP kelas 3 tinggal di Jepang, dan kemudian pindah ke Indonesia ketika kelas 1 SMA. Ketika dia pindah ke Indonesia kelas 1 SMA itu dia sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Orangtuanya campuran, ayahnya adalah orang Indonesia asli sementara ibunya adalah orang Jepang asli.
Kemudian dia bercerita bahwa dia kemarin mengambil Ujian Kemampuan Berbahasa Jepang atau yang dikenal dengan istilah JLPT (Japanese Language Proficiency Test) atau bahasa Jepangnya dikenal dengan istilah Noryouku Shiken. Nah di dalam JLPT ini ada tingkatan, dari N5 sampai dengan N1.
N5 adalah tingkatan paling rendahnya, kemudian meningkat menjadi N4, kemudian meningkat menjadi N3, kemudian meningkat menjadi N2, dan yang tertinggi adalah N1. N1 adalah tingkatan tersulit di dalam JLPT, dan kalau kita yang mempelajari bahasa Jepang, bisa meraih level N1 itu sangat luar biasa sekali. Ibaratnya level N1 itu sudah setara dengan orang Jepang aslinya.
Nah yang kemudian membuat saya heran adalah teman saya yang sejak kecil di Jepang sampai SMP kelas 3 dan tidak bisa berbahasa Jepang sama sekali, dia ketika mencoba mengambil JLPT, dia hanya mencapai level N2 saja, dan dia gagal di level N1. Saya heran dong. Masa orang Jepang asli ngga bisa meraih level N1 sih??
Dan kemudian pertanyaan saya terjawab dengan adanya UKBI ini dimana saya juga tidak berhasil mendapatkan score yang sempurna di simulasi tes UKBI tersebut. Saya ada rencana sih ingin coba ikut ujian UKBI tersebut untuk tahu saya ada di level mana.
Nah ini saya berikan gambaran, ada video mengenai orang Canada, yang mana di Canada itu bahasa Inggris merupakan bahasa sehari-harinya mereka. Dan orang ini mengikuti tes IELTS dan tidak mendapatkan score 9 atau score paling tinggi. Dia hanya mendapatkan score 8.5, tinggi sih tapi tetap aja tidak 9 kan padahal dia adalah seorang native English speakers.
Silakan aja ditonton videonya di bawah ini,
Nah lho kok bisa begitu? Padahal dia itu kan juga native English speakers, kok bisa ya? Balik lagi ke UKBI tadi, cobain deh ikutan tes UKBI, apakah teman-teman bisa meraih score yang sempurna disitu atau malah hanya seperti saya?
Benny Lewis di bukunya yang saya kasih gambarnya di bawah ini menjelaskan mengenai hal ini,
Oh iya, Benny Lewis ini adalah seorang native English speakers yang bisa berbahasa lebih dari 7 bahasa kalau tidak salah, dan mungkin sekarang sudah nambah lagi. Dia bisa menguasai bahasa hanya dalam waktu 3 bulan saja soalnya.
Di buku ini dia menjelaskan mengenai kompleksitas sebuah bahasa, dan ketika kita menguji ujian bahasa tersebut, kita menggunakan kosakata yang kita tidak gunakan di dalam keseharian kita. Itulah mengapa score kita juga kecil di dalam tes kemampuan bahasa. Dia berkata, kalau saya diajak ngobrol mengenai fashion, walaupun dalam bahasa Inggris bahasa pertamanya saya, tetap saja saya ngga akan nyambung, karena saya ngga banyak tahu mengenai fashion.
Dan banyak hal-hal yang kita pelajari dalam bahasa Inggris di kelas yang sebenarnya tidak kita gunakan di dalam keseharian kita. Itulah mengapa jadi sulit sekali dan kita jadi seperti hanya menghafal rumus-rumus yang kemudian setelah kita tes, itu semua kita lupakan. Dan kemudian kemampuan kita kembali lagi ke tingkat nol dan tidak lancar di dalam berbicara dengan bahasa Inggris.
Itulah yang kemudian membuat saya menjadi berpikir, dan itulah yang lagi saya coba bedah, sehingga nanti ketika saya membuat pengajaran bahasa Inggris saya, saya akan utamakan untuk gimana agar murid-murid saya pertama bisa lancar dulu menggunakan bahasa Inggris. Itu yang lagi saya coba bedah dan saya coba cari cara dan metodenya. Tentunya semua butuh latihan dan semua butuh belajar juga pastinya, karena tanpa latihan yang rutin ya kita tidak akan menguasai keterampilan berbahasa ini.
Saya rasa cukup dulu untuk sharing saya kali ini, nanti saya akan sharing lagi mengenai hal ini sesuai dengan perkembangan apa yang saya temukan. Kalau begitu sekian dulu mengenai Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia ini. Until next time guys..
Saya menulis artikel ini untuk menyemangati teman-teman dan jangan takut untuk salah di dalam belajar bahasa Inggris, karena toh kita di bahasa kita sendiri aja emang kita sudah benar? Yakin? Kalau memang merasa sudah pasti benar, coba deh ikutan UKBI, ikutan simulasinya saja dulu di webnya Kemdikbud, Simulasi UKBI.
Saya sudah mencoba dan ternyata hasilnya bisa kita lihat pada screenshot di bawah ini,
Tuh, kan saya ngga bisa mendapatkan nilai 100, cuma benar 15 dari 20 soal. Kalau dihitung berarti dalam skala 100 nilai saya itu hanya 75 saja. Padahal saya kan lancar berbahasa Indonesia, saya lahir juga di Indonesia dan dari kecil sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, terus kok kenapa itu ngga benar semua? Hayooo..
Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia
Saya yakin teman-teman sekalian juga kalau coba ngga benar semuanya. Kecuali memang teman-teman adalah seorang guru bahasa Indonesia yang memang mempelajari tata bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Oh iya sekarang sudah bukan EYD lagi lho, buat teman-teman yang masih berpegangan atau tahunya EYD, EYD itu sudah digantikan dengan yang namanya PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.Kenapa saya jadi berpikir seperti ini? Ini terlintas di pikiran saya ketika saya bertemu dengan seorang mahasiswa di kampus saya, yang ternyata dia adalah orang Jepang. Dia dari kecil hingga SMP kelas 3 tinggal di Jepang, dan kemudian pindah ke Indonesia ketika kelas 1 SMA. Ketika dia pindah ke Indonesia kelas 1 SMA itu dia sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Orangtuanya campuran, ayahnya adalah orang Indonesia asli sementara ibunya adalah orang Jepang asli.
Kemudian dia bercerita bahwa dia kemarin mengambil Ujian Kemampuan Berbahasa Jepang atau yang dikenal dengan istilah JLPT (Japanese Language Proficiency Test) atau bahasa Jepangnya dikenal dengan istilah Noryouku Shiken. Nah di dalam JLPT ini ada tingkatan, dari N5 sampai dengan N1.
N5 adalah tingkatan paling rendahnya, kemudian meningkat menjadi N4, kemudian meningkat menjadi N3, kemudian meningkat menjadi N2, dan yang tertinggi adalah N1. N1 adalah tingkatan tersulit di dalam JLPT, dan kalau kita yang mempelajari bahasa Jepang, bisa meraih level N1 itu sangat luar biasa sekali. Ibaratnya level N1 itu sudah setara dengan orang Jepang aslinya.
Nah yang kemudian membuat saya heran adalah teman saya yang sejak kecil di Jepang sampai SMP kelas 3 dan tidak bisa berbahasa Jepang sama sekali, dia ketika mencoba mengambil JLPT, dia hanya mencapai level N2 saja, dan dia gagal di level N1. Saya heran dong. Masa orang Jepang asli ngga bisa meraih level N1 sih??
Dan kemudian pertanyaan saya terjawab dengan adanya UKBI ini dimana saya juga tidak berhasil mendapatkan score yang sempurna di simulasi tes UKBI tersebut. Saya ada rencana sih ingin coba ikut ujian UKBI tersebut untuk tahu saya ada di level mana.
Score TOEFL
Nah kalau di dalam bahasa Inggris, kita mengenal ujian kemampuan bahasa Inggris dengan istilah TOEFL untuk yang American English dan IELTS untuk yang British English. TOEFL itu ada dua, yaitu versi IBT atau Internet Based Test dan versi PBT atau Paper Based Test. Untuk yang TOEFL IBT score tertingginya adalah 120 dan untuk yang TOEFL PBT score tertingginya adalah 677. Sementara kalau untuk IELTS itu score tertingginya adalah 9.Nah ini saya berikan gambaran, ada video mengenai orang Canada, yang mana di Canada itu bahasa Inggris merupakan bahasa sehari-harinya mereka. Dan orang ini mengikuti tes IELTS dan tidak mendapatkan score 9 atau score paling tinggi. Dia hanya mendapatkan score 8.5, tinggi sih tapi tetap aja tidak 9 kan padahal dia adalah seorang native English speakers.
Silakan aja ditonton videonya di bawah ini,
Nah lho kok bisa begitu? Padahal dia itu kan juga native English speakers, kok bisa ya? Balik lagi ke UKBI tadi, cobain deh ikutan tes UKBI, apakah teman-teman bisa meraih score yang sempurna disitu atau malah hanya seperti saya?
Benny Lewis di bukunya yang saya kasih gambarnya di bawah ini menjelaskan mengenai hal ini,
Oh iya, Benny Lewis ini adalah seorang native English speakers yang bisa berbahasa lebih dari 7 bahasa kalau tidak salah, dan mungkin sekarang sudah nambah lagi. Dia bisa menguasai bahasa hanya dalam waktu 3 bulan saja soalnya.
Di buku ini dia menjelaskan mengenai kompleksitas sebuah bahasa, dan ketika kita menguji ujian bahasa tersebut, kita menggunakan kosakata yang kita tidak gunakan di dalam keseharian kita. Itulah mengapa score kita juga kecil di dalam tes kemampuan bahasa. Dia berkata, kalau saya diajak ngobrol mengenai fashion, walaupun dalam bahasa Inggris bahasa pertamanya saya, tetap saja saya ngga akan nyambung, karena saya ngga banyak tahu mengenai fashion.
Dan banyak hal-hal yang kita pelajari dalam bahasa Inggris di kelas yang sebenarnya tidak kita gunakan di dalam keseharian kita. Itulah mengapa jadi sulit sekali dan kita jadi seperti hanya menghafal rumus-rumus yang kemudian setelah kita tes, itu semua kita lupakan. Dan kemudian kemampuan kita kembali lagi ke tingkat nol dan tidak lancar di dalam berbicara dengan bahasa Inggris.
Itulah yang kemudian membuat saya menjadi berpikir, dan itulah yang lagi saya coba bedah, sehingga nanti ketika saya membuat pengajaran bahasa Inggris saya, saya akan utamakan untuk gimana agar murid-murid saya pertama bisa lancar dulu menggunakan bahasa Inggris. Itu yang lagi saya coba bedah dan saya coba cari cara dan metodenya. Tentunya semua butuh latihan dan semua butuh belajar juga pastinya, karena tanpa latihan yang rutin ya kita tidak akan menguasai keterampilan berbahasa ini.
Saya rasa cukup dulu untuk sharing saya kali ini, nanti saya akan sharing lagi mengenai hal ini sesuai dengan perkembangan apa yang saya temukan. Kalau begitu sekian dulu mengenai Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia ini. Until next time guys..
Lokasi:
Jakarta, Indonesia
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Hello, I'm Iman Prabawa a.k.a Pak Guru Iman. I love to share about languages. My Instagram, @pakguruiman
Komentar
Posting Komentar