Bahasa Inggrisnya Patungan

Kata Kasar Dalam Bahasa Inggris

Hi everyone, kali ini saya akan membahas mengenai kata kasar dalam bahasa Inggris. Saya tidak akan membahas satu per satu kata kasar di dalam bahasa Inggris itu apa saja, tapi saya akan membahas mengenai fungsi dari kata kasar itu, melihatnya dari sisi linguistik yaitu Sosiolinguistik, karena kebetulan saya kan memang kuliah di sastra Jepang dan tertarik dengan linguistik.

Buat kalian yang bahasa Inggrisnya masih pemula sekali dan kalian bingung harus belajar dari mana, saya membuat pelajaran bahasa Inggris dari dasar sekali dan bertahap. Kalian bisa KLIK DI SINI untuk menuju ke Pelajaran Bahasa Inggris Pemula dari saya.

Linguistik adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai bahasa. Jadi linguistik itu jauh lebih dalam dari sekedar grammar saja. Grammar merupakan salah satu bagian dari linguistik. Walau bahasanya beda, bahasa Jepang dengan bahasa Inggris tapi ilmu linguistik itu intinya sama. Jadi saya bisa terapkan apa yang saya pelajari di linguistik sastra Jepang dan melihatnya di bahasa Inggris seperti apa.

Kebetulan ada teman saya di Facebook seorang penerjemah bahasa Jepang yang menulis mengenai kata kasar di dalam bahasa Sunda. Saya screenshotkan ya tulisan dia di bawah ini,

Kata Kasar Dalam Bahasa Inggris

Kalau begitu mari kita bahas yuk.

Peran Kata Kasar di Dalam Bahasa

Ini saya copy pastekan apa yang dituliskan oleh kang Heru Erlangga di bawah ini ya,


Fenomena kata "anjing" dalam percakapan orang Sunda..

Sudah suatu fenomena umum kalau ngomong pake bahasa Sunda, pasti ada awalan, sisipan, atau akhiran yang seolah tidak terpisahkan. Istilahna mah euweuh kata eta teh teu ngeunaheun.

Kata apa itu?
Tah eta, "anjing".

Emang sih itu teh kasar, aslina kasar pisan mang, sok we cobain omongin ke orang, keureut (potong) telinga kucing kalo ga ditampiling (tabok) mah.

Tapi da itu teh udah jadi bagian tidak terpisahkan dari percakapan bahasa Sunda.
(Anak baik mah ga ngomong kasar ya)

Tah, ieu nu ceuk simkuring unik mah.
Jadi kata "anjing" teh punya berbagai nuansa bahasa.

Contona nya
1. Wuih, eta si neng geulis pisan.
Kumaha? Biasa kan?
Coba sekarang kalimat (1) kita ganti jadi gini
2. Anjing, eta si neng geulis pisan!
Beda kan?
Kesannya teh seolah liat Miss Universe.

Conto lain
3. Kamari urang ningali si Asep maen badminton, hade pisan eta cemesanna.
Biasa kan?
Coba lamun kieu
4. Kamari urang ningali si Asep maen badminton, anjing hade pisan eta cemesanna coy!
Berarti "anjing" di situ maknanya "keren".

Oh iya ada lagi contoh lain nih, kamari pisan kajadianna.
Jadi ceritanya saya sama istri lagi momotoran nya, lagi enak-enak ngegas, pek teh ada kucing mau nyeberang, abong ucing nya teu punten teu naon, ngingkig (nyelonong) we.
Atuh saya jadi harus ngerem kan ya.

Tah ternyata yang liat kucing itu teh bukan saya aja, pengendara motor lain juga liat.
Nah, dia bilang "Anjing! Eta ucing".

Sok, bingung pan?
Ongkoh liat kucing tapi malah "anjing" yang disebutπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Itu menunjukkan keterkejutannya dia saat melihat kucing seolah-olah liat naga lewat.πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Jadi kesimpulannya, kata "anjing" kalau diteliti dari segi sosiolonguistik mah seru mang, nuansa dan maknanya banyak hohoho.

Tos ah sakitu wae, simkuring rek ngider deui.

Nah pada intinya si kang Heru itu ingin mengatakan bahwa kata "anjing" itu walaupun memang kasar, tapi sebenarnya ada manfaat lain yaitu ingin menekankan sesuatu, atau ingin memberikan emosi tertentu di dalam kalimat yang ingin kita ucapkan.

Hal ini juga sama di dalam bahasa Inggris. Misal kita ambil kata "fuck". Kita tahu kata "fuck" ini kan kasar dong? Misalnya pada contoh,
Fuck you!
Nah itu sudah jelas, artinya kasar sekali kan? Ngga perlu diartikan dong ke dalam bahasa Indonesia? Atau perlu?? Tapi kalau saya artikan tolong jangan dianggap sebagai saya mengajarkan hal yang tidak baik karena ini kita melihatnya dari sisi linguistik, pengaruhnya itu seperti apa dan kemudian ketika kita menerjemahkan arti "fuck" ini ngga selalu artinya seperti itu. Saya artikan deh ke bahasa Indonesia, tapi ya kita kan lagi belajar mengenai bahasa ya dan dampaknya juga. Arti dari fuck you adalah,
Ngentot loe!
Kasar banget kan? Tapi kalau kalimatnya misalnya jadi seperti ini,
What the fuck are you doing?
Artinya di sini akan jadi berubah lagi, tetap kasar tapi ini seperti memberikan penekanan nanyain apa yang lagi dilakuin. Kalau kata "fuck"nya dihilangkan bisa saja dan tidak mengurangi artinya, tapi emosinya jadi hilang persis seperti kata si kang Heru di tulisannya di atas. Kalau tanpa kata "fuck" maka artinya akan jadi datar aja,
What are you doing?
Yang kalau diterjemahkan artinya menjadi,
Kamu lagi ngapain?
Dan kalau ditambahin kata "fuck" dan menjadi,
What the fuck are you doing?
Akan bisa diartikan menjadi,
Loe lagi ngapain sih?
Atau kalau mau pake bahasanya si kang Heru, bisa juga diterjemahkan menjadi,
Loe ngapain sih, njing?
Jadi kaya benar-benar menekankan dan kalau dihilangkan emosi dari ucapannya menjadi hilang kalau menurut saya dan menjadi datar saja gitu.

Kata Kasar Biasanya Digunakan Ketika Kita Sedang Emosi

Perhatikan deh, ketika kita sedang marah atau sedang emosi, biasanya kata-kata kasar yang akan keluar. Pernah ngga memperhatikan orang yang marah tapi kata-katanya halus aja gitu? Jadi kesannya marahnya itu seperti ngga ada kan?

Jadi kalau saya melihat kata-kata kasar itu mempunyai peran di dalam sebuah bahasa untuk memberikan emosi di kalimat tersebut. Kalau kata-kata itu ngga ada maka akan terasa emosinya tidak ada. Kurang lebih seperti itu sih, cuma bukan berarti kita harus menggunakan selalu ketika kita emosi dong? Ini terpakai ketika kita ingin menerjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, kita melihat ada kata kasar di situ, dan kita perlu lihat dulu, kata kasar yang digunakan di situ itu fungsinya sebagai kata kasar berdiri sendiri seperti "fuck you" tadi atau sebagai penekanan saja seperti dalam kalimat "what the fuck are you doing?"

Nah kurang lebih seperti itu teman-teman mengenai kata kasar di dalam bahasa Inggris, tapi ini berlaku tidak hanya di bahasa Inggris saja lho, di semua bahasa menurut saya juga fungsinya sama. Itulah menariknya kalau kita masuk ke dunia linguistik, karena bahasan kita mengenai bahasa juga menjadi jauh lebih luas bukan hanya sekedar grammar saja tapi juga kita bisa melihat dampak dari penggunaan bahasa yang salah ke orang itu akan menjadi seperti apa dan dampak dari pemilihan kata-kata yang bagus kepada orang lain akan seperti apa. Mungkin secara grammar itu salah tapi secara emosi justru bentuknya harus seperti itu untuk menimbulkan emosi kepada seseorang.

Kurang lebih seperti itu dan sekian dulu sharing dari saya mengenai kata kasar di dalam bahasa Inggris ini, semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman semuanya and I'll see you soon. Bubye.

Komentar

  1. Sangat bermanfaat sekali, terkadang aku suka bingung dengan kata "fuck" itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih.. senang artikelnya bisa bermanfaat. :-)

      Hapus
  2. Mau tanya, biasanya disebut apa ketika memberikan penekanan kepada suatu kalimat seperti yang sudah kakak share.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kata Ivan Lanin di menit 25:12 di sini, https://www.youtube.com/watch?v=fRVr8e_5yFs, istilahnya adalah Fatis.

      Hapus

Posting Komentar